tigasrikandi.com- Sukabumi, Penipuan berkedok KTP Digital (IKD) Disdukcapil baru-baru ini marak terjadi di beberapa daerah.
Lalu, apa yang harus dihindari agar terhindar dari modus tersebut?
– Jangan berikan nomor NIK, nomor Kartu Keluarga (KK), atau data pribadi lainnya kepada siapa pun yang mengaku sebagai petugas Disdukcapil melalui telepon atau WhatsApp.
– Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) tidak memerlukan verifikasi data melalui Telepon atau WhatsApp.
– Jika ada Telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan Disdukcapil Prov/Kabupen/Kota terkait aktivasi IKD, harap diabaikan.
– Jangan pernah mengklik tautan yang mengarah pada file APK atau formulir elektronik lainnya.
– Dukcapil hanya menggunakan akun yang terverifikasi dan nomor layanan resmi. Jangan percaya akun pribadi atau nomor telepon tidak dikenal.
– Datang langsung ke kantor Dukcapil, untuk mendapatkan layanan yang lebih aman, cepat, dan akurat. Jangan ragu untuk bertanya kepada petugas jika ada hal yang belum jelas selama proses berlangsung.
“Terkait penipuan berkedok aktivasi IKD ini, yang memang sekarang lagi marak di beberapa daerah dan ini menjadi perhatian khusus kita semua, supaya masyarakat tidak tertipu dengan penipuan modus aktivasi IKD ini, salah satunya adalah bahwa warga masyarakat jangan sekali kali memberikan NIK kepada pihak-pihak yang tidak kita ketahui tujuannya secara jelas, atau pihak-pihak kita yang tidak memiliki kapasitas atau kewenangan untuk meminta NIK kita, kemudian ketika kita menggandakan/ memfotocopy identitas kita, jangan sampai ada yang tercecer, misalnya jika akan memfotocopy KTP atau dokumen kependudukan lainnya, jangan sampai ketika ada kelebihan lembaran harus segera dimusnahkan karena di takutkan indentitas kita di gunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk kepentingan bersangkutan ” Ujar H. Amir Hamzah
Abaikan jika ada telepon atau WhatsApp yang mengatasnamakan DISDUKCAPIL/KEMENDAGRI terkait Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD)
Tambahan dari H. Amir Hamzah ” Dinas kependudukan dan catatan sipil untuk saat ini tidak pernah menghubungi penduduk melalui WhatsApp atau saluran komunikasi lainnya terkait dengan aktivasi IKD “
