tigasrikandi.com- Sukabumi, Sekitar 2.500 guru honorer dari 47 kecamatan di Kabupaten Sukabumi menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi.ereka menolak skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu dan menuntut pengangkatan sebagai pegawai penuh waktu, pada Kamis, 30 Januari 2025
Koordinator lapangan aksi, Deril Sukma, menyatakan bahwa para guru honorer R3 telah mengabdi selama puluhan tahun namun belum mendapatkan kepastian status kepegawaian.ereka menuntut agar diangkat menjadi pegawai penuh waktu demi kesejahteraan dan kepastian karier. Tuntutan utama yang disampaikan meliputi:
1. Pengangkatan seluruh guru honorer menjadi ASN PPPK penuh waktu.
2. Kemudahan dalam proses pemberkasan calon PPPK.
3. Pembukaan formasi PPPK yang lebih banyak sesuai dengan masa kerja dan usia guru honorer yang ada.
Dalam aksi tersebut, para tenaga honorer menyampaikan aspirasi agar status kerja paruh waktu mereka diubah menjadi kerja penuh waktu.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD menjelaskan bahwa pihaknya akan memperjuangkan aspirasi tersebut sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah pusat, dalam hal ini Kemenpan RB.
Aksi ini juga diwarnai insiden ketegangan antara salah satu anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Faisal Akbar Awaludin, dengan para demonstran.amun, situasi berhasil diredakan dan kedua belah pihak memilih untuk berdamai. Para guru honorer berharap pemerintah daerah dan DPRD Kabupaten Sukabumi dapat memperhatikan aspirasi mereka dan memberikan solusi yang adil terkait status kepegawaian mereka.
