Masyarakat Cibadak Sukabumi Mengeluh Akibat Proyek Tol Bocimi Bendungan Cikolawing Terkena Dampak

Sukabumi97 Views

tigasrikandi.com- Sukabumi, Bendungan Cikolawing yang sebelumnya menjadi sumber air utama untuk pertanian di Kelurahan Cibadak, Kec. Cibadak, kini kondisinya amat sangat memprihatinkan dan tidak dapat mengalirkan air seperti biasanya akibat beberapa faktor, salah satunya yaitu proyek Tol Bocimi.

Ridwan Kurniawan, Lurah Cibadak, menjelaskan bahwa bendungan tersebut dulunya mengairi sekitar 51 hektar sawah diwilayahnya. Namun, semenjak perkembangan pemukiman dan pembangunan tol, luas lahan yang mendapatkan aliran air kini menjadi semakin berkurang.

” Sebelumnya, air Bendungan Cikolawing mengairi hampir seluruh wilayah Kelurahan Cibadak. Sekarang, hanya sampai ke RW 28, 13, dan 15 saja, sementara itu wilayah hilir sudah tidak lagi mendapatkan aliran air “. Ujarnya

Ia menjelaskan bahwa talang air yang seharusnya air ke Cibadak kini sudah tidak berfungsi lagi semenjak setahun terakhir akibat kerusakan. Talang air tersebut bocor dan tidak dapat mengalirkan air dengan optimal karena pengaruh karat dan berkurangnya aliran.

Menurut Ridwan, pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 semakin memperburuk keadaan. Aliran air Bendungan Cikolawing terhambat oleh tanah urugan longsor dan banjir yang menyebabkan beberapa titik saluran air tertutup total. Bahkan, Bendungan yang menjadi pemisah aliran jebol, sehingga petani harus bergantung sepenuhnya pada air hujan untuk bercocok tanam.

“Kondisi ini sangat mempengaruhi produksi pertanian. Saat musim hujan, petani bisa menanam, tetapi di musim kemarau sawah dibiarkan kosong karena tidak ada aliran air yang cukup “. Ungkapnya

Selain mengancam ketahanan pangan, kondisi ini juga menimbulkan dampak pada kesehatan masyarakat. Sungai yang mengering menimbulkan bau tidak sedap, serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) dan tifus, yang disebabkan oleh berkembangnya bakteri dan nyamuk di area yang tergenang air.

” Warga banyak yang mengeluhkan bau menyengat dari aliran sungai yang mengering. Ditambah lagi, ada yang membuang limbah rumah tangga dan buang air besar di sungai. Kami meminta solusi menyeluruh, seperti pembangunan septic tank komunal “. Kata Lurah Cibadak.

Pihak kelurahan sudah berkoordinasi dengan pengelola tol dan berupaya mengatasi masalah ini secara gotong royong bersama masyarakat. Mereka juga telah mengusulkan pemasangan gorong-gorong untuk mengalirkan air, namun eksekusi proyek tersebut tertunda dengan alasan menunggu hujan reda.

“Kami berharap proyek ini segera dipercepat agar irigasi kembali optimal. Jika dibiarkan, masyarakat semakin kesulitan,” pungkasnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *