tigasrikandi.com – Sukabumi, Peran perempuan dalam pembangunan desa kini semakin terasa nyata. Salah satu sosok inspiratif datang dari Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Adalah Popon, istri Kepala Desa Sukamulya, Dudun Ibrahim, yang berhasil menginisiasi dan mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbasis pangan lokal.
Sejak tahun 2023, Popon memulai usaha produksi enye—sejenis makanan tradisional berbahan dasar ketela singkong—yang tidak hanya menjadi sumber penghasilan keluarga, namun juga membuka lapangan pekerjaan bagi ibu-ibu di lingkungan sekitarnya.
“Awalnya kami hanya memanfaatkan hasil singkong dari kebun sendiri. Lalu saya berpikir, kenapa tidak diolah menjadi produk yang bernilai jual tinggi?” ujar Popon saat ditemui di lokasi produksi.
Dengan semangat pemberdayaan, Popon menggandeng para ibu rumah tangga di wilayah RT dan RW sekitar untuk terlibat dalam proses produksi, mulai dari pengupasan singkong, perajangan, penjemuran, hingga pengemasan. Proses produksi dilakukan secara gotong royong, menjadikan usaha ini bukan hanya sarana ekonomi, tetapi juga perekat sosial antarwarga.
Produk enye buatan Popon kini mulai dikenal luas. Selain dipasarkan di lingkungan lokal dan desa tetangga, ia juga menerima pesanan melalui media sosial dan pasar daring. Cita rasa gurih dan renyah dari enye yang diproduksi secara higienis ini menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Kepala Desa Sukamulya, Dudun Ibrahim, turut mendukung penuh inisiatif sang istri. “Kami dari pemerintah desa tentu sangat bangga dan mendukung langkah-langkah UMKM seperti ini. Ini bukti bahwa potensi lokal jika dikelola dengan baik bisa menjadi kekuatan ekonomi desa,” ungkapnya.
Ke depan, Popon berencana mengembangkan inovasi varian rasa enye serta meningkatkan kapasitas produksi dengan menggandeng pelatihan dari dinas terkait. Ia juga berharap usahanya bisa menjadi contoh bagi perempuan lain di desa untuk tidak ragu memulai usaha dari potensi yang ada di sekitar.